View Full Version
Selasa, 17 May 2016

Surat Terbuka untuk Lemhanas dalam Mewaspadai Kebangkitan Komunis Gaya Baru di Indonesia

JAKARTA (voa-islam.com)- Walau kebangkitan komunis atau PKI dirasa oleh beberapa golongan tidak akan terjadi kembali, namun apa salahnya kita sebagai warga negara mewaspadainya. Apalagi jika bukti-bukti itu ada, seperti adanya symposium dan (niat) dorongan pemerintah untuk meminta maaf kepada PKI.

Anak bangsa yang cinta Tanah Air tentu tidak ingin melihat PKI atau komunis kembali bangkit di Indonesia, salah satunya datang dari personil TNI AD, Letkol Eko Ismadi. Beliau mengirim surat terbuka teruntuk Gubernur Lemhanas.

Surat terbuka ini didapat oleh voa-islam.com melalui pesan singkat atau siaran pers, beberapa waktu lalu dengan lokasi di Bandung.

Berikut surat terbukanya:

WASPADA DAN SIAGA KEBANGKITAN GERAKAN KOMUNIS GAYA BARU

SURAT TERBUKA UNTUK GUB. LEMHANAS

Oleh Letkol Eko Ismadi

(Disjarah TNI AD)

Salam kebangsaan Indonesia!

“Sekalipun cara berpikir Bapak Agus Wijoyo seperti ini saya anggap telat, namun wujud penghargaan saya ingin menanggapi pemikirannya dalam peristiwa Gerakan G 30 S/PKI tahun 1965 dengan dewan jenderalnya yang dipimpin ex Letkol Untung yang pada masa itu ex Letkol Untung adalah terdaftar sebagai anggota PKI yang pada masa itu dipimpin Aidit juga berhubungan manis dengan Soekarno bahkan Soekarno terkesan memberi peluang kepada PKI untuk melakukan gerakan itu.

Kalau memang mau diadakan Rekonsiliasi Nasional ada langkah yang harus dilakukan yakni;

1. Tunjukkan dulu mana anggota PKI dan keturunannya sekarang ini? Serta dijelaskan peranan anggota PKI dan Jabatannya pada masa itu.

2.Kalau bukan anggota PKI dan merasa jadi korban segera diinventarisir dan di data jangan melibatkan orang PKI atau keturunan PKI dalam aktivitasnya.

3. Bapak juga harus menginventarisir serta mendata berapa KORBAN PEMBUNUHAN yang telah dilakukan oleh anggota PKI dan KOMUNIS terhadap TNI dan umat muslim NU serta umat Kristiani serta rakyat Indonesia? Bapak bisa, kan? Bapak paham, kan? Kalau nggak paham dan gak bisa kami siap bantu.

4.Kalau anggota PKI dan keturunannya serta KOMUNIS Indonesia saat ini menuntut peranan Negara pada tahun 1965. Saya jelaskan ya pak, mungkin bapak kurang paham!

a) Pada tahun 1965 dan terjadinya G 30 S/PKI pemerintah  dipimpin oleh Soekarno dimana Soekarno sendiri BERHUBUNGAN mesra dan sejalan dengan pemikiran PKI terhadap idiologi Negara Pancasila dan UUD 1945.

b) Pada tahun 1965 hingga 1966 Soekarno MENENTANG proses hukum terhadap para PEMBUNUH para Jenderal  ANGKATAN DARAT yang dilakukan oleh TENTARA yang MENJADI anggota PKI dan organisasinya. Bagaimana PKI bisa mengatakan PERASAAN negara dimana?

c) Kenapa dimasa pemerintahan Jokowi, baru anggota/keturunan PKI berani melakukan TUNTUTAN kepada pemerintah? Apa karena bapak Jokowi BISA DIAJAK KOMPROMI dengan anggota/keturunan  PKI? Tolong dong pak jelaskan! Saya yakin bapak pintar dan cerdas! Kan mantan jenderal! NKRI HARGA MATI! Siapapun berpikir di luar pancasila adalah MAKAR!

Jangan membuat PERWIRA seperti kami jadi ingin KUDETA, kami sakit hati dan kecewa terhadap sikap bapak yang MENDUKUNG mereka (keturunan PKI).”

EKO ISMADI-DISJARAH TNI AD, BANDUNG,12 MEI 2016

Demikian surat terbuka dari Letkol Eko Ismadi. Hingga berita ini diturunkan, kami memang belum konfirmasi langsung dengan yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena akses kami yang kurang maksimal. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version