JAKARTA (voa-islam.com)- Pengamat politik dari universitas Paramadina, Hendri Satrio mengamati demo yang warga Utara ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jum’at (20/05/2016). Dalam pengamatannya, Hendri menyebut sebelum menanyakan siapa para pendemo, ada baiknya mempertanyakan terlebih dahulu mengapa mereka melakukan demo.
“Sebelum menunjuk siapa sang pendemo, akan lebih strategis bila jawab dulu pertanyaan mengapa mereka demo,’ katanya, pada akun Twitter pribadi miliknya.
Demo yang dilakukan oleh ribuan warga Jakarta mempunyai titik atau fokus yakni menginginkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dijadikan tersangka karena dinilai terlibat beberapa skandal korupsi, salah satunya yang kencang berhembus ialah pelanggaran membeli lahan Sumber Waras. Selain itu, para pendemo juga menginginkan mantan Bupati Bangka Belitung tersebut mundur dari jabatannya karena dinilai tidak pantas memimpin dengan gaya dan kebijakannya yang tidak pro rakyat kecil.
Namun demikian, Hendri melihat demo yang dilakukan itu seharusnya tidak menimbulkan anarkis. Hal ini menurutnya agar demo yang dilaksanakan tidak menjerumuskan inti dari aksi yang dilakukan oleh ribuan warga Jakarta tersebut.
“Bila isu demo sudah benar tapi bila dilaksanakan secara anarkis dan brutal ya jadi salah, isu aslinya jadi tertutupi.” (Robi/voa-islam.com)