JAKARTA (voa-islam.com)- Telah banyak dari pengamat, aktivis, ataupun akademisi yang ikut larut dalam pemberitaan dugaan korupsi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Bahkan ada pula lembaga negara yang telah ada mengeluarkan rilis atau hasil auditnya, misal dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras sebagai pelanggarana dan negara diprediksi merugi hingga ratusan miliar. Namun demikian, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak kunjung mengambil langkah.
Melihat hal itu, misalnya saja aktivis dan pembela dari bagian masyarakat penggusuran, Ratna Sarumpaet pun akhirnya melaporkan mengadu ke DPR RI. Ratna mengaku melaporkan KPK ke Komisi III (yang membawahi bidang hukum).
"Saya bertemu dengan Fahri Hamzah dan bercerita tentang ini. Kata dia baiknya saya laporkan ke Komisi III. Saya laporkan KPK ke Komisi III. Mereka janji akan panggil KPK. Akan tetapi, hingga saat ini laporan itu tidak kunjung terealisasi," akunya, Ahad (22/05/2016), di Menteng, Jakarta.
Bahkan Ratna bercerita, bahwa ia pernah mendengarkan cerita yang menyebutkan sebetulnya kemungkinan besar nama Ahok telah ada di meja pimpinan KPK untuk dijadikan tersangka.
"Ada berita atau informasi lain mengatakan, bahwa Fahri saat itu bertemu dengan teman baiknya yang di KPK, lalu mengatakan bahwa di meja pimpinan telah tertulis nama Ahok di KPK. Jadi sebetulnya itu tergantung KPK, ingin keluarkan surat itu atau tidak," ceritanya.
Beberapa hari lalu KPK didemo oleh ribuan massa warga Jakarta dari Utara. Mereka salah satunya meminta KPK segera jadikan Ahok tersangka. Mereka melakukan demo tersebut lantaran KPK dianggap 'masuk angin' sehingga tidak berani mengambil langkah demi dalam untuk Ahok. Sebelumnya pun aksi massa ini juga telah mendatangi DPRD DKI Jakarta. Hal sama pun diminta mereka, termasuk batalkan reklamasi pantai Utara. (Robi/voa-islam.com)