View Full Version
Selasa, 24 May 2016

Siasat Bodoh: Gunakan Utang Bangun Negara, Kini Nilai Rupiah Anjlok

JAKARTA (voa-islam.com)- Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar nampaknya tengah terjun bebas. Sayang, pemerintah seperti tidak memberikan perhatian terhadap halini. Padahal, ini akan berdampak pada anggaran, juga daya beli masyarakat.

"Seolah tidak digubris, salah satu Pilar utama ekonomi Jokowi yakni nilai tukar rupiah terhadap USD terjungkal. Ambruknya nilai tukar berdampak ke segala arah mulai dari anggaran pemerintah hingga daya beli rakyat," demikian kata pengamat ekonomi dan politik, Salamuddin Daengg dalam siaran persnya yang diterima voa-islam.com.

Menurutnya, hal pertama yang mengakibatkan seperti itu ialah, di antaranya penerimaan dan pengeluaran negara. "Pertama, dampak terhadap  penerimaan dan pengeluaran negara. Rata rata nilai tukar pada era Jokowi berkisar antara Rp.13.400 /usd sampai dengan Rp 14.000/USD. Pada era SBY berkisar antara Rp7.000/usd sampai dengan 10.000/usd."

Pada tingkat penerimaa negara  yang tidak meningkat dibandingkan era SBY bahkan cenderung menurun, maka penerimaan negara pada era Jokowi telah turun separuh dalam USD. Sementara pemerintah menggunakan sebagian besar Belanja barang untuk membeli barang barang impor dengan dolar, membayar utang luar negeri dan menggaji para pekerja asing.

Jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar menurutnya adalah kunci kejatuhan ekonomi Jokowi. "Pemerintahan ini memainkan siasat bodoh dengan membiarkan nilai tukar rendah agar penerimaan utang mereka membengkak besar ketika di konversi ke dalam rupiah." (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version