View Full Version
Rabu, 25 May 2016

Targetkan Tembak Pendemo, Koordinator Aksi ke KPK Sebut Polisi Langgar Prosedur

JAKARTA (voa-islam.com)- Koordinator aksi pada 20 Mei lalu di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan bahwa aparat kepolisian telah melanggar proktap mengawasi para pendemo "turunkan dan tersangkakan Ahok". Salah satunya ialah terlihatnya senjata kepolisian mengarah tepat ke tengah-tengah kerumunan massa. Ia pun dengan tegas menolak disalahkan dalam insiden bentrokan itu.

“Pada saat aksi di depan KPK Jum’at lalu polisi telah melanggar proktap yang ada. Mereka jelas telah menodongkan senjatanya ke arah para pendemo/warga Utara dan sekitarnya. Jadi jangalah percaya bahwa kami yang memulai lebih dulu,” kata Jamran, yang juga pengurus KAHMI Jakarta Utara.

Ia juga mengaku paska bentrokan terjadi, dirinya dan segenap rekan lainnya mencoba mengajak diskusi para pimpinan KPK. “Makanya pada saat itu saya mengajak KPK berdiskusi,” sambungnya.

Di dalam aksi demo, selain ada orasi, ia juga mengatakan ada tertrikal pula. Dan ia menegaskan bahwa aksi itu tersebut memang aksi damai.

“Namun tiba-tiba saja ada gas air mata yang meletup di tengah-tengah kami, para pendemo,” katanya lagi.

Yang aneh, saat redanya bentrokan antara massa dengan polisi, justru kepolisian mengaku menemukan benda seperti busur panah dan paralon yang disebut menyerupai bom molotov. “Bagaimana mungkin kami membawa benda-benda semacam itu. Sedangkan kami sebelum berangkat aksi aparat kepolisian telah memeriksanya,” sanggahnya.

Namun demikian, ia dan rekan-rekan yang ada di wilayah Utara tetap tidak akan mundur untuk terus melawan “kediktatoran” Ahok sebagai pemimpin di DKI Jakarta. Ia mengaku akan terus berdemo dan ungkap kebohongan-kebohongan Ahok.

“Kitalah yang menentukan nasib sendiri. Kitalah pribumi yang menentukan, bukan Asing!” tutupnya semangat. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version