JAKARTA (voa-islam.com)- Adanya unsur luar dan dalam yang ingin mengadu domba antara militer dengan masyarakat seperti masa-masa PKI dahulu. Misalkan saja militer ikut serta menggusur pemukiman warga.
"Ada kelompok-kelompok dari orang, dan orang itu berada di pemerintahan. Serta ada pula unsur global yang membentuk opini dengan menjauhkan rakyat dengan TNI," kata Kivlan Zen, beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Ia juga memberitahukan bahwa sejak masa reformasi, nyatanya bangsa dan negara terkecoh dengan kelompok-kelompok yang ingin kuasai NKRI.
"Paska reformasi kita tidak sempat mengevaluasi terjadinya reformasi itu sendiri. Di mana ternyata tujuannya untuk menguasai negara kita selama 20 tahun. Dan hari ini baru genap 18 tahun," tambahnya.
Sejak reformasi, ia katakan bahwa sebetulnya itu bahagian untuk melemahkan keamanan dan pertahanan bangsa dan negara. "Dan pintu masuknya itu melalui kejatuhan Presiden Soeharto karena permintaan negara kapitalis. Ini kekalahan bangsa Indonesia," jelasnya.
Selain itu, konsep untuk hadapi Cina yang kabarnya telah masuk sebanyak puluhan juta hingga saat ini juga belum dibuat. Padahal sewaktu-waktu mereka Cina (komunis) dapat bangkit di Indonesia.
"Mereka kan kendalikan media (proxy war). Sedangkan kita belum memiliki konsep untuk hadapi hal itu. 10 juta Cina masuk ke NKRI," sebutnya. (Robi/voa-islam.com)