JAKARTA (voa-islam.com)- Pemuda Muhammadiyah, ustad Noval menyatakan dalam orasinya dalam apel siaga dan apel akbar bahwa saat ini ribuan massa yang turun ke jalan hanyalah bagian dari pemanasan dalam menyambut tingkah para orang-orang PKI/komunisme. "Ini baru warning up saja. Pemanasan untuk Allah tunjukkan mana-mana musuh kita (umat Islam)," sampainya tegas, Jum'at (3/06/2016), di depan Istana Negara, Jakarta.
Jadi, lanjutnya, PKI sebaiknya tidak macam-macam di NKRI. Ia pun memberikan hormat kepada salah satu pejabat pemerintah yang tetap memegang teguh bahwa PKI harus dihentikan untuk hidup kembali di Indonesia.
"Alhamdulillah, kita masih mempunyai pejabat dari pemerintah yang tetap konsisten menolak keberadaan PKI. Beliau adalah Ryamizard Ryacudu, Menhan. Beliau tegas dan tidak pernah takut dipecat dengan ucapannya untuk memusuhi PKI," ungkapnya.
Perlu diketahui, ia mengatakan bahwa korban-korban dari PKI itu adalah umat Islam. Kiai dan santri adalah bagiannya.
"Misalkan di Tanjung Priok. Korban PKI itu umat Islam. Banyak umat Islam dibantai oleh PKI," sambungnya.
Dan bagi siapapun yang tidak suka dengan pergerakan hari ini, ia dan ribuan massa menyarankan agar angkat kaki dari Indonesia.
"Ingat! Kami di sini untuk mempersatukan negeri ini, walau ada yang tidak suka dan menentangnya. Maka dari itu, jangan coba-coba PKI menghancurkan NKRI," tutupnya mengingatkan. (Robi/voa-islam.com)