View Full Version
Selasa, 07 Jun 2016

Pemimpin Maksiat: Larang Jilbab & Halalkan Miras, Muslim Haram Taat Padanya!

JAKARTA (voa-islam.com)- Sudah puluhan Indonesia merdeka,  tetapi karakter sebagai bangsa yang berdaulat nampaknya diragukan. Bahkan puluhan tahun silam telah diingatkan bahwa perjuangan pada saat itu merupakan hal yang istimewa.

"Pemimpin itu membangun jiwa. Pemimpin membangun karakter itulah yang kini hilang selama 71 tahun kita merdeka," tulis MS Ka'ban, pada akun Twitter pribadi miliknya, beberapa hari yang lalu.

Misalnya saja ia mencontohkan bagaimana sebuah lembaga hukum yang marwahnya jauh dari membangun jiwa. Lembaga ini bahkan tidak fokus ke substansinya.

"Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan sejuta tersangka tidak memberantas korupsi, karena KPK tidaklah membangun jiwa."

Sila Pertama yang ada dalam tubuh Pancasila pun seperti ditiadakan oleh negara. Sehingga, menurutnya dalam pembangunannya acapkali menemukan kegagalan.

"Fondamen membangun jiwa ada pada dasar negara RI, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Gagal memahami Tuhan, gagal pula membangun bangsa."

Hal ini misalkan sebagai contoh terkait dengan maraknya atau adanya minuman keras dan diskriminasi terhadap Islam. Dan menurutnya, seharusnya masyarakat jangan pernah paruh terhadap perilaku atau sikap pemimpin seperti ini.

"Bagi setiap muslim sebenarnya ada tuntunan haram taat pada pemimpin maksiat.  Contohnya miras itu haram tetapi dibolehkan. Melarang jilbab. Dan jelas itu melanggar sumpah." (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version