JAKARTA (voa-islam.com)- Persoalan razia yang dilakukan oleh Pol PP di kota Serang, Banten menurut pengamat usaha muslim, Ferry Koto harus dilihat secara teliti. Jika tidak demikian, maka yang ada akan memunculkan perang opini yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
"Soal razia warung di kota Serang, ini hanya soal like dan dislike di socmed (sosial media) saja, tidak lihat akar masalah, perang opini. Jika tidak hati-hati bisa diadu domba," tulisnya, dalam akun Twitter personal miliknya.
Menurut pengatamat yang aktif menulis ini, peran media media juga ikut menentukan persepsi untuk membangun pola pikir masyarakat, yang bisa jadi seolah-olah Pemerintah setempatlah, misalkan sebagai tangan besi.
"Memang dalam kasus ini peran media membentuk persepsi luar biasa, dengan video razia yang arogan, akhirnya 'perception is reality' terbentuk di benak. Terbentuk persepsi bahwa pemerintah Kota Serang, otoriter, Satpol PP arogan. Ujungnya tidak toleran kepada yg tidak puasa dan ibu warung dalam video dan pemberitaannya jadi 'umpan' lambung yang langsung dimanfaatkan pihak-pihak yang selama ini dislike terhadap pemda yang 'Islami'."
Sebelumnya, diberitakan telah dilakukannya razia oleh Satpol PP kota Serang warung-warung yang diindikasikan buka siang hari saat bulan puasa. Dalam rekamanan yang banyak beredar, nampal petugas menyita barang-barang dagangan pemilik dengan arogan dan atau tanpa basa basi. (Robi/voa-islam.com)