View Full Version
Sabtu, 25 Jun 2016

Pengamat: Pengembang Reklamasi Menangkan Jokowi menjadi Presiden dan Ahok Menjadi Gubernur DKI

JAKARTA (voa-islam.com)- Ketika reformasi tengah bergulir, Negara Barat menjadi alat untuk ikut mengubah sistem yang ada di NKRI. Barat, bahkan menjadi "pembeli" pejabat untuk memuluskan langkahnya tersebut.

Malah menurut pengamat Haris Rusrly, saat kondisi itu Barat menggunakan orang yang telah "dibeli" tersebut untuk mengubah UUD 45 (baca: amandemen).

"Ketika reformasi bergulir tahun 1998, negara-negara barat melalui puluhan lembaga funding bertindak menjadi cukong yang membeli  para pejabat dan petualang politik untuk melakukan amandemen terhadap UUD 1945 serta perubahan terhadap sejumlah UU untuk mendukung pasar dan persaingan bebas," tulisnya, dalam siaran pers yang didapat voa-islam.com, Kamis (22/062016).

Pun ketika Pilgub DKI dan Pilpres 2014 digelar, menurutnya para pengembang reklamasi bertindak menjadi cukong untuk memenangkan Jokowi, baik sebagai Gubernur maupun berikutnya sebagai Presiden.

"Di era demokrasi liberal yang berbiaya mahal seperti saat ini, para cukong sangat berkuasa dalam menentukan pemenang setiap Pilpres dan Pilkada."

Sejumlah pejabat bahkan dicitrakan berasal dari kaum profesional dan tidak terkontaminasi menjadi petugas partai, tapi pada prakteknya dia menjadi 'petugas cukong'.

Bahkan Haris menyebutkan ada salah satu Gubernur yang menginginkan maju di Pilkada dengan jalur perseorangan dengan petugas cukong. "Ada juga Gubernur yang berlagak maju dari jalur independen, agar terhindar dari kontaminasi sebagai petugas Partai, tapi kenyataannya dia adalah 'petugas cukong'." (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version