JAKARTA (voa-islam.com)- Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok nampak panik setelah ditemukannya indikasi dugaan korupsi. Namun, ini berbeda dengan dugaan pembelian lahan Sumber Waras, melainkan lahan yang berada di Cengkaren Barat yang notabenenya masih milik Pemprov.
Menurut Bastian P Simanjuntak, Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (GEPRINDO), atas dugaan tersebut Ahok pun nampak berkilah dan seolah tidak tahu menahu akan perihal tersebut.
"Ketika masalah ini mencuat berkat keberhasilan temuan dari tim audit BPK, Ahok terkesan panik dan dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa ia sudah berkoordinasi dengan KPK maupun Kepolisian untuk mengusutnya. Ahok barangkali sedang berupaya memberikan kesan kepada masyarakat bahwa ia tidak mengetahui sama sekali terjadinya kongkalikong antara oknum di Pemprov dengan pihak penjual lahan," demikian siaran pers yang didapat voa-islam.com.
Karena peristiwa tersebut, dan dimungkinkan kalang kabut, akhirnya Ahok memecat bawahannya.
"Atas kejadian tersebut, Ahok pun akhirnya memecat anak buahnya yaitu seorang Kepala Bidang yang merupakan Pimpinan Tim Pembelian Lahan. Ia beralasan, Kepala Bidang telah mencoba memberikan uang sebesar 10 milyar ke Kepala Dinas Perumahan DKI Ike Lestari Adji sebagai bentuk ucapan terima kasih dari penjual."
Atas penemuan tersebut, Geprindo menilai masyarakat akan semakin tahu siapa sebenarnya Ahok. Ia ternyata dinilai tidak lebih baik dari apa yang diucapkan/diklaim.
"Dua hasil temuan BPK yaitu Kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras dan kasus Pembelian Lahan Cengkareng Barat, semakin meyakinkan masyarakat, bahwa ternyata pembelian lahan yang dilakukan oleh Gubenur Ahok, atas lahan-lahan yang luasnya dibawah 5 hektar, terbukti telah terjadi korupsi." (Robi/voa-islam.com)