JAKARTA (voa-islam.com)- Kembali, seorang guru diduga menjadi pengecualian dari mata pemerintah terkait hak-haknya. Adalah Nelly H.
Nelly kemarin siang, Rabu (12/07/2016) diinfokan melalukan aksi di depan Istana Negara. Ia melakukan aksi ini dikarenakan dan menilai bahwa Negara, dalam hal ini pemerintahan Joko Widodo tidak berlaku adil kepadanya.
"Akan menuntut keadilan atas kasus penutupan sekolah dan pembongkaran rumah dinas secara paksa pada 2011 lalu bedasarkan SK Kepala Dinas Dikpora," demikian yang tertulis dalam lampiran undangan aksinya, yang kabarnya dilakukan oleh seorang diri.
Padahal, menurutnya pengusiran itu masih dalam proses hukum yang tengah berjalan. Selain itu, pengusiran yang diterima dirinya bercampur dengan penganiayaan dan rusaknya beberapa barang.
"Pembongkaran dan pengusiran itu disertai penganiayaan dan pengrusakan barang, yang sudah diproses hukum di kepolisian sektor Percut Sei Tuan. Namun sejak 2011 tidak ada tindaklanjutnya. Pengusiran juga dilakukan saat proses gugatan masih berjalan."
Lima tahun ia mengirimi surat ke berbagai lembaga negara, menemui Menteri Pendidikan saat itu (M. NUH) termasuk bersurat ke presiden tapi tidak ada respons positif. (Robi/voa-islam.com)