JAKARTA (voa-islam.com)--Guru Besar Universitas Pertahanan Indonesia, Profesor Salim Said menilai gagalnya kudeta yang dilakukan oleh sebagian militer terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan karena di Turki telah terjadi perubahan sosial.
Turki yang mayoritas berpenduduk muslim menurut Prof Salim, telah lama tertekan oleh sekuralisme yang telah berlangsung lama. Namun pasca Erdogan dan AK Parti berkuasa, sekularisme yang dianggap menindas umat Islam disana mulai ditinggalkan.
“Ada perubahan sosial, orang Islam yang tertekan lama berkembang menjadi rakyat yang makmur. Tidak lagi mau diatur oleh tentara,” ujar dia saat mengisi diskusi Kudeta Turki di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (16/7/2016) pekan lalu.
Prof Salim menganggap bahwa kebangkitan umat Islam adalah kekuatan bagi Turki.
“Ada kebangkitan orang Islam, karena begitu lama ditindas. Sehingga terjadi kebangkitan. Dan orang Islam semakin kuat, ini yang saya sebut sebagai the empire strike back,” kata dia.
Menariknya bagi Prof Salim, Erdogan sebagai penguasa Turki tidak menjadikan Turki sebagai negara Islam pasca sekularisme. Namun, Erdogan telah menjalankan nilai-nilai Islam secara perlahan.
“Erdogan tidak menjadikan Turki negara Islam. Tapi perlahan aturan Islam dijalankan,” tutur dia.* [Nizar/Syaf/voa-islam.com]