JAkARTA (voa-islam.com)- Brigjen TNI (Purn) Adityawarman Thaha menyatakan bahwa pemerintahan Jokowi dan JK sudah sepantasnya untuk dilawan. Mafia-mafia, khususnya dari Cina merupakan indikasi besar dari pernyataannya ini.
Masyarakat, yang "biasanya" dengan mudah menerima materi dari siapapun atau penguasa dinilai juga sebagai penyebab tidak pedulinya melihat bangsa Indonesia saat ini.
"Saya ini telah mengalami beberapa presiden yang sekian kalinya. Saya melihat, saat ini kok pribumi mulai perlahan habis (baca: idealisme) hanya karena uang. Seharusnya kita melihat demikian dengan kemarahan. Apapun itu, saya yakin kita pun sudah memahami akan hal tersebut. Maka dari pemerintah saat ini sudah seharusnya kita lawan!" ajaknya tegas, Sabtu (16/07/2017), di Guntur 49, Jakarta.
Sebagai tentara, ia juga mengkritisi TNI yang mau-maunya dikerangkeng oleh pemerintah melalui UU. Hal ini misalnya ia saksikan saat Gubernur DKI semena-mena menindas rakyat dengan menggunakan tentara.
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menurutnya sudah diambang batas kewajaran sebagai pemimpin atas kebijakannya. Dan bisa jadi, pun menurutnya Ahok ini bagian dari mafia-mafia Cina di NKRI.
"Saya bukannya rasialis, ya. Paska reformasi mereka (mafia Cina) semakin ke sini terlihat semakin merajalela. Saya inginkan mereka diusir!" tambahnya.
Walau tidak mudah untuk melakukan pengusiran itu, namun demikian ia tetap meyakini bahwa mafia Cina suatu waktu dapat diusir.
"Memang tidak mudah akan hal itu. Salah satunya masyarakat terlampau terlena dengan para pakar yang seolah tidak ada apa-apa. Padahal pakar itu yang dibayar pihak tertentu. Misalkan saja pakar menyebutkan soal Ahok masyarakat telah cerdas. Cerdas bagaimana jika uang Rp. 100 ribu saja mereka terima saat berpartisipasi dalam hal peningkatan suara," tutupnya heran. (Robi/voa-islam.com)