JAKARTA (voa-islam.com)- Minim sudah kepercayaan dan harapan masyarakat dengan pemerintahan saat ini. Minim pula juga kepercayaan masyarakat terhadap kinerja DPR RI sebagai lembaga perwakilan rakyat. Setidaknya itulah yang dirasakan oleh aktivis kawakan, Sri Bintang Pamungkas.
SBP, demikian ia dikenal, menginginkan masyarakat untuk tidak lagi berharap banyak kepada pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, juga kepada DPR RI. Karena keduanya, menurut orang yang pernah dipenjara era Soeharto ini keduanya seperti terlihat terkooptasi oleh kepentingan Asing, khususnya Cina. Dan ia menginginkan rakyat (kembali) turun ke jalan untuk mengubahnya.
"Persatuan itu cukuplah dengan 10 ribu massa dan ditambah orang-orang yang tergabung dalam Bela Negara. Jangan harapkan anggota dewan. Makanya kita duduki DPR RI. Baru setelah itu kita ganti sistem. Bila sudah duduki DPR, maka keinginan lainnya tidak akan lama," sampainya, Sabtu (16/07/2016), di Guntur 49, Jakarta.
Presiden dan Wakil Presiden pun ia katakan otomatis akan copot dari kekuasaannya. Sistem, menurutnya adalah hal utama agar tidak ada lagi kepentingan yang bukan atas nama bangsa dan negara.
"Karena ada saja, entah si ini dan si itu. Setelah itu copot Jokowi-JK. Hal ini persis seperti, katakanlah bahwa Soekarno pernah mengalami kondisi seperti ini. Itu terjadi pada tahun 1967. Soekarno dicopot, lalu tidak lama Soeharto dilantik," ujarnya.
'Pengadilan Rakyat', demikian Sri Bintang menamainya untuk meruntuhkan sistem yang tidak sesuai dengan UUd 45. "Terutama nanti kita ajak warga-warga yang notabenenya dirugikan langsung oleh pemerintah (DKI), khususnya warga Utara," tutupnya. (Robi/voa-islam.com)