View Full Version
Ahad, 24 Jul 2016

Slogan Trisakti Jokowi Hanya Berujung Liberalisasi

JAKARTA (voa-islam.com)- Menurut beberapa pengamat, kasus vaksin palsu sesungguhnya adalah contoh nyata dari pertarungan antara kartel industri obat dalam menguasai pasar di Indonesia. Adalah Haris Ruly dari Petisi 28 yang menganggap demikian. Berikut opini lanjutannya:

"....Bisa dibayangkan, Indonesia saat ini nyaris menjadi negara  tak ada lagi tembok dan bendungan. Kita telah menerima pasar bebas secara utuh (Masyarakat Ekonomi ASEAN), sebelumnya kita juga telah menerapkan sistem devisa bebas yang menempatkan negara kita sebagai medan spekulasi modal international.

Di era Pemerintahan Joko Widodo, yang mengusung Trisakti, justru dilancarkan kebijakan 'big bang liberalisation' (ledakan besar liberalisasi), yang dimulai dari kebijakan 12 paket ekonomi yang tak ada dampaknya sama sekali dalam menarik investasi asing, lalu dilanjutkan dengan lebijakan membebaskan visa kepada 173 negara. Katanya untuk tujuan menarik wisatawan asing, namun ternyata tak ada peningkatan signifikan kunjungan wisatawan pasca kebijakan tersebut.

Terakhir, secara konspiratif pemerintahan Joko Wiododo diduga menyuap sejumlah pimpinan kunci parlemen untuk mengesahkan UU Tax Amnesty dan Penyertaan Modal Kepada BUMN, PMN tahap satu sebesar  Rp. 34,32 triliun dan PMN tahap dua sebesar Rp. 44,38 triliun.

UU Tax Amnesty yang tak membedakan asal-usul kekayaan sesungguh memberi ruang dan legalitas kepada sindikat money laundry untuk melakukan cuci uang hasil kejahatan narkotika, pelacuran, judi dan korupsi. UU Tax Amnesty juga sudah pasti memberi landasan kepada para pengemplang pajak untuk melakukan pemutihan terhadapan tunggakan pajak...." (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version