JAKARTA (voa-islam.com)- Menurut Kadiv Humas Mabes Polri, Kombes Rikwanto, Islam berfaham kaffah menjadi salah satu indikasi teror di Indonesia. Mereka ini menurutnya menghalalkan apa yang diyakini oleh mereka sendiri dengan fatwa-fatwa sendiri pula.
"Kekerasan dalam arti 'faham'. Jika tidak sesuai dengan kaffah patut diperangi. Darah halal, begitupun dengan hartanya. Mereka di sana dan sini membuat fatwa terkait itu. Akhirnya terjadi perang," sampainya, Rabu (27/07/2016), di Jakarta.
Ia juga menyampaikan, bahwa apa yang sebenarnya terjadi di Indonesia itu bukanlah sebuah rekayasa. Bom atau serangan yang pernah ada menurutnya kenyataan yang tidak bisa dipungkiri.
"Di Indonesia terorisme itu benar adanya. Ada bom Bali I dan ada bom Bali II. Aksesnya pun ada," sambungnya.
Tidak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa orang atau kelompok ada yang nyata-nyata tengah memperjuangkan negara Islam. hanya saja satuan mereka menurutnya berbeda-beda.
"Ada perjuangan negara Islam. Cuma kelompoknya berbeda-beda. Di Solo siapa dan Santoso siapa," katanya lagi.
Ia hadir sebagai pembicara di antara beberapa pembicara lainnya. Dalam tema "Penanganan Teroris, Dilema Antara HAM dan Melindungi Masyarakat", ada pula pengamat intelijen, Wawan H Purwanto. Juga ada dari Pemuda Muhammadiyah dan KNPI. (Robi/voa-islam.com)