View Full Version
Kamis, 28 Jul 2016

Anak SMP Dicurigai Teroris, Pemuda Muhammadiyah Sebut Polri Ingkari Teori Perkembangan Manusia

JAKARTA (voa-islam.com)- Andi Fajar Asti, dari PP Pemuda Muhammadiyah mengkritisi kinerja BNPT saat di bawah Tito Karnavian. Saat itu Tito menyebut bahwa bom Thamrin berkaitan dengan Santoso. Padahal tidak demikian.

"Saat dipegang Pak Tito, BNPT inkonsisten. Ini bahaya. Katanya Santoso itu ada hubungannya dengan bom Thamrin. Lalu diralat," sampainya, Rabu (27/07/2016), di Jakarta.

Tidak hanya itu, ia juga mengkritisi bagaimana saat itu seorang Nurrohman dicurigai sebagai teroris oleh aparat kepolisian. Padahal saat itu menurutnya usia Nurrohman tidak masuk dalam kategori mengancam.

"Ada lagi yang dicurigai sebagai teroris, yaitu Nurrohman. Padahal waktu itu Nurrohman masih duduk di bangku SMP. Namun sayang, saat itu tidak ada yang membantah. Dan bagi saya ini bertentangan dengan teori perkembangan manusia," katanya.

Jika memang dicurigai, ia mempertanyakan kepada Polri kenapa Nurrohman saat itu tidak langsung ditangkap. "Karena dia masih sekolah kan seharusnya Polri mudah menangkapnya," sambungnya.

Atas kejadian ini, menurutnya ini sama saja melewati hukum-hukum yang ada. "Karena ada yang mudah menjustifikasi bahwa dia itu teroris. Dan di sini ada kasus, yakni kita melewati proses-proses hukum yang ada," tutupnya. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version