JAKARTA (voa-islam.com)- Tax Amnesty masih saja menjadi obrolan hangat para pakar ekonomi. Tidak terkecuali datang dari Faisal Basri. Faisal salah satu orang yang pesimistis akan adanya Tax Amnesty. Namun mengapa pemerintah dan DPR menggebu-gebu melegalkan ini?
Padahal menurut ekonom ini, uang itu ada di Singapura. Perusahaan mereka pun dari awal sudah ada di Singapura.
"Uang orang Indonesia itu ada di Singapura. Pun dengan perusahaan mereka. Register-nya saja di sana," ucapnya, Senin (1/08/2016), di Jakarta.
Menurutnya, agar ekonomi Indonesia kembali pulih, hal yang pertama dilakukan adalah mengamputasinya. Kewaspadaan pun dmesti itingkatkan. "Agar ekonomi kita itu sehat, lakukanlah amputasi. Kita juga harus waspada. Tingkatkan waspada itu," sambungnya.
Selain itu, harapan agar pemerintah untuk tidak lagi "digoyang" oleh kalangan luar juga menjadi persoalan. "Elemen social society saat ini sudah ada di dalam pemerintahan," tambahnya singkat.
Ia berharap, Jokowi berubah. Jokowi dihimbau tidak lagi mengeluarkan instruksi yang berisikan "pokoknya".
Harapannya pun disandarkan ke pertumbuhan industri-industri yang ada di Indonesia. Bukan saja barangnya yang mesti dikejar untuk unggulan, melainkan juga dari kegiatan yang mesti dijadikan unggulan. "Yang baru itu hanya otomotif. Sudah mencapai 6 juta pieces," tutupnya. (Robi/voa-islam.com)