View Full Version
Sabtu, 06 Aug 2016

Lembaga Survey Menyesatkan, Kelompok Ini Minta Parpol untuk Tidak Percaya

JAKARTA (voa-islam.com)- Partai politik dihimbau agar lebih jeli dan teliti jika ingin mengusung calon Gubernur DKI mendatang. Parpol, dihimbau juga agar tidak terjebak oleh survey-survey yang seolah menipu warga.

"Parpol itu harus jeli dalam memilih calonnya. Jangan sampai tertipu dengan survey, sekalipun itu datang dari universitas ternama," kata A. Dhani, Jum'at (5/08/2016), di kediamannya, Pondok Indah, Jakarta.

Dhani yang merupakan salah satu inisiator mengusung Rizal Ramli ini mengatakan bahwa hal yang perlu diperhatikan di Jakarta itu adalah reklamasi. "Ini benar-benar saya suarakan. Termasuk teman-teman pergerakan pun ikut menyuarakan bahkan resah dengan reklamasi," katanya.

Walau ia mengaku tidak mengenal Rizal secara emosional, Dhani yakin Rizal mempunyai peluang untuk menjadi Cagub untuk DKI mendatang.

Dhani juga tidak lupa menyentil lembaga survey. Menurutnya, lembaga-lembaga survey yang ada saat ini menyesatkan. Bahkan Dhani mengatakan bahwa survey-survey tersebut merupakan "titipan" dari konglomerat.

"Banyak survey menyesatkan. Dan hanya menguntungkan konglomerat. Buktinya itu ada di Jokowi dan Ahok. Mungkin saja keduanya diatur oleh konglomerat. Makanya saya minta kepada partai untuk menolak lembaga survey seperti itu," tudingnya.

Akan tetapi, ia juga tidak bisa pungkiri jika banyak calon lain yang mumpuni selain Rizal Ramli. Asal bukan Ahok, ia katakan akan siap mendukungnya. "Termasuk Risma, jika ia mempunyai janji tidak akan gusur dan tidak mendukung kepentingan konglomerat akan kita dukung," ujarnya.

Dhani bergabung ke dalam komunitas 'Orang Kita'. Komunitas ini, sebagaimana ia akui berisikan tokoh dan juga aktivis yang peduli dengan masa depan Jakarta di bawah bukan di tangan Ahok.

Yang belum ada menurutnya adalah dari kalangan mahasiswa. "Mahasiswa tidak ada. Semoga mahasiswa ikut bergabung dan berani melawan pemimpin tiran lagi zholim," tutupnya. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version