JAKARTA (voa-islam.com) - Sewaktu belum menjadi Gubernur, Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok meminta petahana untuk cuti saat kampanye. Namun menurut partai Gerindra kali ini ia justru mempertentangkannya paska menjadi Gubernur. Ada apa dengan Ahok?
"Perbedaan posisi Ahok yang saat ini sebagai petahana ternyata mengubah sikap Ahok yang dulu sepakat cagub DKI incumbent harus mengambil cuti. Padahal pada Pilkada 2012 lalu Ahok meminta cagub incumbent mengambil cuti kampanye agar tidak ada cagub yang menggunakan fasilitas negara," demikian twit Gerindra melalui Twitter resminya.
Menurut Gerindra, penting seorang incumbent itu harus cuti pada masa kampanye agar incumbent tidak menggunakan fasilitas negara. "Karena dengan menggunakan fasilitas negara, itu adalah sebuah pelanggaran undang-undang."
Karena Undang-Undang Pilkada mengatur bentuk persyaratan yang wajib dipenuhi oleh incumbent yang akan maju di pilkada. Gubernur disumpah saat pelantikan untuk melaksanakan keputusan Undang-Undang.
"Itu adalah bentuk sumpah Kepala Daerah dan hukumnya wajib untuk melaksanakan amanah. Sikap pemimpin yang inkonsistensi ini adalah contoh yang tidak baik bagi rakyatnya."
Karena dengan bersikap konsisten, maka anda bisa menjadi seorang pemimpin yang dipercaya dan dihormati oleh orang-orang yang anda pimpin.
Konsisten adalah salah satu habit penting yang diharapkan rakyat dari seorang pemimpin.
"Bagaimana caranya menjadi seorang pemimpin yang konsisten? Pemimpin yang konsisten itu terletak pada perkataan serta perilakunya. Sehebat apapun leadership seseorang, jika perkataan serta perilakunya tidak menunjukkan konsistensi, maka dia bukan pemimpin yang baik." [robi/voa-islam.com]