View Full Version
Selasa, 16 Aug 2016

Ini Dia Dugaan Proyek tanpa Tender yang Dilakukan Pemerintah yang Sebabkan Gejolak Harga

JAKARTA (voa-islam.com) - Mungkin saja benar, jika dalam pengadaan barang/jasa pemerintah menggunakkan "tunjuk" langsung tanpa adanya lelang ataupun tender.

"Seperti dalam proses pengadaan/pembangunan Kabel Laut Medan-Lhoksumawe Sabang no justifikasi Tel354/LG000/PND.A100000/2016 dengan nilai Capex sekitar 268 milyar yang akan dilakukan dengan penunjukan langsung kepada konsorsium BSCS-M yang merupakan konsorsium TelkomInfra (anak perusahaan) dengan PT. Bina Nusantara  Perkasa/BNP," demikian siaran pers dari Haris Rusly, beberapa waktu lalu yang didapat voa-islam.com.

Menurutnya, setidak lebih dari 3 proyek pemerintah diduga menunjuk langsung untuk mengimplementasikannya. "Ada sekitar 4 proyek pengadaan pembangunan kabel laut yang saat ini  sedang dalam proses pengadaan yang berpotensi penunjukan langsung seperti halnya proyek Kabel Laut Sabang-Lhoksemawe-Medan di atas.

Di antaranya rencana pembangunan kabel laut Balikpapan-Sangatta-Talisayan-Tarakan-Nunukan sepanjang 1161 KM dengan nilai capex Rp.493 M saat ini dengan proses persetujuan Dir NITS/ secara dokumen). Penunjukan langsung kepada konsorsium yang sesungguhnya kapasitasnya sudah dipergunakan untuk pekerjaan pemeliharaan, sehingga dapat berakibat tidak dapat terselesaikannya pekerjaan secara tepat waktu atau kewajiban pemeliharaannya tidak terpenuhi sesuai kontrak."

Akibat penunjukan dalam belanja modal Telkom dan Tsel melalui anak perusahaan secara langsung, menurutnya telah membuat Telkom  kehilangan opportunity harga yang lebih murah sebab masih ada eligible vendor lainnya yang dapat melakukan pekeraan seperti NEC.

Lalu penambahan jalur-jalur kabel laut yang baru tidak dilakukan melalui proses perencanaan yang matang sehingga berpotensi tumpang tindihnya penggunaan capex untuk mendapatkan suatu konfigurasi jaringan telekomunikasi yang ideal secara bisnis yang pada akhirnya meningkatkan laba. Telkom dan Tsel. [robi/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version