JAKARTA (voa-islam.com)- Ada hal paling berharga yang seharusnya dipikirkan pemerintahan Jokowi-JK di dalam memberikan amanah untuk memimpin sebuah institusi/lembaga kenegaraan, yakni integritas.
"Ini seharusnya menjadi pelajaran kita semua dalam memilih pemimpin. Khususnya integritas dan kepemimpinan. Jika hanya profesionalitas tanpa integritas kepemimpinan, tentu tidak berharga," demikian kata Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif Reformasi Institute, Sabtu (20/08/2016), di Jakarta. Ini ia katakan paska Archandra Tahar "disingkirkan" oleh Presiden Jokowi saat diketahui ia memiliki kewarganegaraan ganda.
Namun demikian, ia mengakui bahwa Archandra memang memunyai kapabilitas soal intitusi yang ditempatinya. Akan tetapi, teta saja ia berdiri pada pendiriannya bahwa hal yang paling berharga itu adalah integritas kepemimpinan.
"Untuk keahlian, iya. Akan tetapi kita juga butuh seorang sosok dan figur terkait integritas. Kalau hanya keahlian, saya rasa bawahannya dapat membantu. Yang penting berintegritas," tambahnya.
Menurutnya, soal integritas ini persoalan penting. Karena dapat pula menyangkut beberapa akses yang dinilai penting di dalamnya.
"Sektor ini memiliki akses yang sangat rentan. Nilai ESDM ini sama dengan nilai kita mengangkat senjata," katanya. (Robi/voa-islam.com)