JAKARTA (voa-islam.com)--Nusron Wahid disebut-sebut salah satu penerima uang suap dari Lippo Group. Nama Nusron yang saat ini menjadi Ketua Timses Pemenangan Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2017, disebut dalam sidang pegawai PT Arta Pratama Anugerah, Doddy Ariyanto Supeno.
Doddy sendiri merupakan perantara suap mantan Presiden Komisaris Lippo Group Eddy Sindoro kepada Panitera PN Jakpus Edy Nasution.
Juru Bicara KPK Yuyuk Andriati mengatakan, pihaknya akan menganalisa fakta yang diungkapkan sopir Doddy bernama Darmaji dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
BAP itu dibacakan tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK di Pengadilan Tipikor, Senin (22/8) lalu.
“Semua fakta yang terungkap di persidangan masih akan dianalisa,” kata Yuyuk saat dikonfirmasi, Kamis (25/8/2016) seperti dikutip dari Fajar.
Menurut Yuyuk, setelah fakta tersebut dianalisa, nantinya penyidik akan mendalami fakta tersebut dengan mengumpulkan bukti serta meminta keterangan sejumlah pihak.
“Akan didalami oleh penyidik,” ujar Yuyuk.
Dalam BAP-nya, Darmaji mengaku sering mengantarkan Doddy bertemu dengan pejabat dari berbagai institusi atas perintah mantan Presiden Komisaris Lippo Group, Eddy Sindoro.
Di antaranya mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PAN-RB) Yuddy Chrisnandi dan Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid.
Menurut Darmaji, Doddy merupakan orang kepercayaan Eddy Sindoro dalam berbagai hal. Termasuk, mengantarkan dokumen, barang, dan uang kepada sejumlah pihak.
Bahkan, Darmaji mengaku pernah mengantarkan Doddy menyerahkan uang kepada Nusron Wahid. Menurut Darmaji, penyerahan uang tersebut dilakukan di kantor GP Anshor.
Sekadar diketahui, Nusron Wahid pernah menjabat anggota DPR periode 2009-2014 dari Fraksi Golkar. Dia kemudian terpilih sebagai ketua umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor pada 2011. Pada 27 November 2014 Nusron dilantik sebagai Kepala BNP2TKI.* [Fajar/Syaf/voa-islam.com]