JAKARTA (voa-islam.com)- Salah satu alasan Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak ingin cuti saat masa kampanye adalah agar anggaran tidak dipermainkan oleh anggota DPRD. Namun hal ini ditepis keras oleh Wakil Ketua DPRD DKI, Abraham Lunggana atau Haji Lulung yang mengatakan Ahok itu telah berbohong.
“Jelas-jelas dia yang berbohong. Dia itu tukang bohong bila ada ketakutan permainan anggaran. Padahal dialah yang selama mempimpin DKI tidak merealisasikan keinginan rakyat. Dia juga yang menyerap anggaran dengan tidak baik. Ini tidak logis. Dia itu yang tidak bisa bekerja,” ujarnya, beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Menurut Lulung, bahkan Ahok memiliki sifat psikopat. Yang sungguh tidak logis dan obyektif saat seorang Gubernur mengajukan judicial review soal UU Pilkada. Jikapun menyebut dengan alasan nanti tidak dapat bekerja, Lulung mengatakan Ahok masih bisa “gunakan” SKPD.
“Dia itu disumpah untuk jalankan UU yang sebenarnya. Ini kok malah ajukan judicial review. Makanya saat itu kan hakimnya bertanya, ‘Ini mengajukan sebagai Gubernur atau sebagai masyarakat biasa.’ Soal Ahok itu psikopat, itu kata dua orang dokternya. Itu dari RSPAD,” katanya.
Ahok itu menurut Lulung sudah banyak sekali melanggar UU. “Dia itu pelanggar. Apa yang tidak ia langgar? Masalah e-budgeting yang kita apresiasi saja tidak dijalankan olehnya. tapi justru dilewati. Lihat reklamasi, ada dua UU dan Perda yang ia lewati pula. Harusnya jika ingin me-reklamasi, warga itu didengar dan dilibatkan. Masyarakat jangan dijadikan obyek, dong. Makanya saya bilang bahwa keputusan dokter Ahok itu adalah ia seorang psikopat,” jelasnya.
Soal “kelaianan jiwa” Ahok ini, Lulung akan mengadu ke KPI. Di sana ia akan meminta bahwa untuk siapapun calon Gubernur nanti harus dipublish kejiwaannya. “Soal psikopat Ahok, kita akan sambangi lembaga KPI. Karena ini menyangkut pejabat publik. Siapapun dia, kesehatan jiwa harus diumumkan ke publik,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)