View Full Version
Senin, 29 Aug 2016

Kekayaan dan Kedaulatan Indonesia Dijadikan Rebutan Cina dan AS

JAKARTA (voa-islam.com)- Faktanya, Rancangan Undang-undang (RUU) Dwikewarganegaraan telah dicanangkan jauh-jauh hari oleh pemerintah. RUU itu bahkan sudah masuk dalam Prolegnas.

"Sudah ada sejak zaman Dino Patti Jalal. Itu harus kita tolak, karena belum masanya. Dan itu telah diajukan sejak tahun 2014 yang lalu," kata Djoko Edhi S Abdurrahman, beberapa waktu lalu, di Tebet, Jakarta.

Bahkan menurutnya, sempat masuknya Archandra Tahar di kabinet kerja Jokowi yang berumur 20 hari kemungkinan bagian dari rencana. "Bisa saja ini adalah by set Archandra duduk sebagai menteri. Karena kan saat ini Amerika nampak tergusur semenjak Jokowi berkuasa 2 tahun," sampainya.

Sehingga, jika melihat lebih dalam, menurutnya ini adalah peperangan antara Cina dan AS di lndonesia. "Peperangan Cina dan Barat ini lebih dahsyat. Misalkan AS puji Indonesia agar lapaknya tidak diambil Cina," jelasnya.

Kemungkinan yang terjadi pun Sri Mulyani yang digadang-gadangkan mamu atasi perekonomian Indonesia disiapkan sebagai salah satu bakal calon Presiden mendatang. "Feeling saya malah Sri itu akan bisa menjadi RI 1 atas rekomendasi Barat," katanya.

Sehingga, Indonesia sebagai negara kaya yang "diperebutkan" acapkali diperdaya, sebagai contoh datang dari para pengemplang. "Seperti Sukanto. Dia itu tahun 2005 kemplang hingga 34 triliun. Dan sudah digunakan hak angket tetapi macet. Karena itu saya lihat, kita ini sedang menghadapi proses Cinaisasi seperti negera tetangga, Malaysia dan juga Vietnam," tutupnya. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version