JAKARTA (voa-islam.com)- Sikap diamnya Joko Widodo saat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengeluarkan pernyataan bahwa tidak akan menjadi Presiden mantan Walikota Solo tersebut karena dibantu pengembang/pemilik modal, maka sampai kapanpun publik akan menganggap ia mendukung untuk menjadi Gubernur 2017-2022 mendatang.
"Jokowi 'mendukung' Ahok. Karena Jokowi tidak satu kalipun mengomentari soal Ahok," kata pengamat dan juga akademisi, Ubeidillah Badrun dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Pun termasuk saat Ahok bertemu dengan Ketum PDIP, Megawati, itu juga menurutnya adalah "dukungan". "Secara simbolik itu bermakna dukungan, yang Jokowi pun mendukung Ahok untuk Pilkada. Akan tetapi, apa benar Jokowi sampai hati mendukung Ahok yang telah banyak menggusur warga dengan menggunakan tentara? Apa benar pula Jokowi melindungi Ahok dari banyaknya dugaan kasus korusi (Sumber Waras) di DKI? Dan semua ini tentu akan menjadi beban Jokowi terhadap perpolitikan di Indonesia. Dan jika benar, kenapa Jokowi pertahankan Ahok?" jelasnya.
Perlau diketahui, Ahok memang diduga tersangkut beberapa kasus, salah satunya yang cukup santer adalah pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras (RSSW). Atas pembelian itupun, BPK merilis bahwa potensi negara merugi sebesar Rp. 191 milyar. Ahok pun sudah pernah dipangggil ke KPK sebagai saksi. Akan tetapi hingga saat ini belum ada kelanjutan status hukumnya. KPK pun dipertanyakan kredibelnya soal Ahok ini. Termasuk pula soal reklamasi. (Robi/voa-islam.com)