JAKARTA (voa-islam.com)- Propaganda yang nampak seolah terus digulirkan oleh pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menurut pengamat itu adalah bagian dari pembenaran. Sehingga banyaknya kesalahan tetapi terus dipropagandakan seolah Ahok baik itu di kemudian hari dinilai baik.
“Seperti kutipan dari hadits nabi, propaganda yang terus menurus dilakukan soal kesalahan lamat laun akan menutupinya dan menjadi kebenaran. Dan inilah yang terjadi di DKI saat ini,” kata Satya Purwanto, Sekjen Prodem, beberapa waktu lalu di Cikini, Jakarta.
Ahok yang gencar selalu diberitakan media pun dirasa aneh olehnya. Pun termasuk Jokowi, ia menganggap kedua orang ini dibesarkan melalui media. “Saat tahun 2012 itu, saya tidak pernah sadar, dari mana Ahok ini datang. Jokowi pun dikenal karena diekspos media selama 2 tahun. Tetapi, siapakah yang eksplor Ahok? Seperti ada grand desaign. Sehingga Jokowi dan Ahok ini menyebabkan kita mempunyai pertanyaan besar,” ungkapnya.
Menurutnya, Ahok pun tidak mungkin muncul begitu saja yang sampai saat ini dikenal banyak masyarakat Indonesia. “Bagi saya, Ahok itu tidak muncul secara tiba-tiba. Ada persiapan panjang dan matang untuk itu nampaknya. Ini seperti teori yang diadopsi pendiri Singapura, salah satunya dengan (tidak) hilangkan akultrasi budaya yang ada,” tambahnya.
Sebagai contoh ia mengatakan bahwa Ahok gencar menggusur warganya yang kemudian ditempati di rumah susun/bertingkat. “Polanya sama. Dia menggusur dan menata pemukiman dengan membangun perumahan/rumah susun,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)