JAKARTA (voa-islam.com)- Iklim demokrasi yang ada di Indonesia nampaknya tidak lagi nyata untuk dijadikan genggaman dalam mengurus negara, khususnya di era ini. Faktanya di era Jokowi selaku Presiden RI, telah banyak kisruh yang ditimbulkan. Mulai dari utang yang menumpuk hingga hukum dibuat seperti absurd.
“Indonesia katanya negera demokrasi. Tapi apa nyatanya? Sudah jelas rezim Jokowi ini banyak melanggar UU, melindungi koruptur, utang menumpuk, menggadaikan aset negara, penegakkan hukum dibuat abu-abu, terutama kasus-kasus megakorupsi, dan defisitnya APBN,” kata Rachmawati Soekarnuputri melalui akun Twitter pribadinya, beberapa waktu lalu.
Tidak seperti Brazil yang menurutnya ada kondisi seperti itu, parlemennya langsung mengambil tindakan cepat dengan memecat Presiden. “Bandingkan dengan negara Brazil, parlemen langsung memecat Presiden yang ditengarai melakukan tindakan melawan hukum. Bagaimana dengan DPR? Ayam sayur,” kata Adik Megawati itu.
Negara yang telah terancam bangkrut, dan rakyatnya dibuat sengsara ia katakan sebab dari korupsi yang cukup sistemik. Pun termasuk dijualnya banyak aset negara. “Sampai pengurasan sumber daya alam (SDA) oleh para proxy baru, baik yang berasal dari state actors maupun yang non state actors. Betul kata Bung Karno bahwa ‘neokolism is not dying yet’. Hanya ganti kulit saja.”
Masyarakat dihimbaunya agar terus waspada dengan gejala ini. “Waspadalah. Bangsa Indonesia akan kembali memasuki the new dari era ‘explotation de nation par nation.” (Robi/voa-islam.com)