JAKARTA (voa-islam.com)- Beberapa aliansi atau komunitas dari jurnalis mengadakan diskusi kemarin, Ahad (5/09/2016), di Jakarta. Tujuan acara tersebut ialah ingin menekankan betapa pentingnya solidaritas jurnalis dalam profesionalitas terhadap tugas yang diemban.
Direktur LBH Pers, Nawawi Bachrudin misalkan menyatakan bahwa terjadinya kekerasan pelaku awak media di lapangan salah satu sebabnya karena dari beberapa kasus media rentan tidak memiliki pola pikir yang sama. Sehingga, kekerasan itu kerap terjadi, bahkan kerap berujung damai.
"Ada 8 kasus setahu saya. Ada yang dibunuh juga seperti di Yogyakarta. Padahal, Dewan PBB dalam resolusinya menyatakan dijadikan bahan. Dan jika ada kekerasan, seharusnya kita memiliki pemikiran yang sama dalam menyeselesaikannya," ujarnya.
Oknum-oknum yang ada seperti TNI dan Polri seharusnya pun menjaga hubungan dengan para awak media, salah satunya melindunginya. "Akhir-akhir ini, seharusnya oknum-oknum itu melindungi awak media,"sambungnya.
Penyelesaian seperti kasus baru-baru ini misalkan di Medan pun ia desak harus selesai agar tidak terulang kembali. "Dalam peristiwa peliputan, media itu memiliki eskalasi. Tetapi, jangan kawan-kawan meliput justru menjadi korban. Ini perlu penyelesaian cepat agar tidak terulang kembali. Sehingga tidak ada lagi kekerasan yang berlanjut," tambahnya.
Pekerjaan seorang wartawan itu ia katakan adalah salah satu pekerjaan mulia. Wartawan yang mencari informasi dan menyebarkannya adalah bagian dari jendal ilmu yang harus diberikan kebebasan seperti di dalam UU. (Robi/voa-islam.com)