JAKARTA (voa-islam.com)- Kurang lebih ratusan massa yang tergabung dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI melakukan unjuk rasa di depan di Kemenko Maritim. BEMI UI ini dalam aksinya menolak kebijakan Menteri Luhut Binsar Panjaitan yang kabarnya akan memuluskan reklamasi pantai Utara.
Padahal, soal reklamasi itu saat ini sedang berlangsung persoalann hukumnya, di antaranya menabrak UU. “Tolak reklamasi,” kata salah satu orator UI, kemarin (13/09/2016), di Menteng, Jakarta.
Mahasiswa berharap saat unjuk rasa yang juga dihadiri kelompok dari masyarakat nelayan Jakarta dapat bertemu dengan Luhut. Akan tetapi, hingga sore hari, hal itu tidak dapat terwujud.
Pemerintah diminta untuk dapat menahan niatan untuk meneruskan reklamasi. Minimal pemerintah harus berbincang-bincang kepada masyarakat agar tahu bahwa reklamasi bermaslah bagi masyarakat pesisir dan lainnya.
"Di sini kami menyampaikan aspirasi beserta tuntutan, yang minimal atau setidaknya pemerintah mampu mendengarkan, yakni unutk tetap tidak melanjutkan reklamasi Pulau G tersebut,” tambahnya.
Massa mengancam, bila pemerintah tetap melanjutkan reklamasi Pulau G, maka mereka akan menggerakkan massa lebih banyak. Selain itu, koordinator aksi mengatakan akan mulai membangun kekuatan untuk menekan pembatalan terlaksananya reklamasi yang diinginkan pemerintah.
Info terakhir yang kami dapat, Luhut dan Gubernur DKI Jakarta bertemu untuk membicarakan reklamasi. Pertemuan mereka pun tertutup. (Robi/voa-islam.com)