View Full Version
Senin, 26 Sep 2016

Ahok Disebut Bohong Sediakan Rusun Layak Huni untuk Korban Gusuran

JAKARTA (voa-islam.com)—Pegiat Hak Azasi Manusia (HAM), Ratna Sarumpaet mengatakan bahwa rumah susun Rawa Bebek adalah bukti kedustaan Gubernur DKI Jakarta Petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Ahok bohong sudah menyiapkan Rusun layak huni untuk korban, Rawa Bebek menjadi bukti rusun tidak layak," kata Ratna saat berbicara di Majelis Taqarub Ilallah (MTI) Pembaca Suara-Islam di masjid Baiturahman, Jl.Saharjo, Jakarta Selatan, Ahad (25/9/2016) kemarin.

Rusun Rawa Bebek, lanjut Ratna, tidak layak huni, lebih mirip kamp konsentrasi NAZI. Ratna mengaku punya pengalaman tidak menyenangkan di sana, ketika hendak membuat pengajian memperingati kematian balita, Ilham, yang jatuh di rusun.

"Kita mau taklim di Rawa Bebek aja tidak bisa, dijaga tentara. Kita taklim jadi di pinggir jalan. Inilah bukti dari kebohongan-kebohongan Ahok," ujarnya.

Sewaktu kampung Akuarium digusur, terang Ratna, Ahok berteriak bahwa dia memindahkan warga miskin dari tempat kumuh ke tempat lebih manusiawi. Propaganda Ahok inilah yang disebar ke media massa dan media sosial, lalu dipercaya oleh para pendukungnya. Padahal, kata Ratna, kenyataan di lapangan berbeda dengan klaim Ahok.

"Datanglah ke Akuarium, datanglah ke Rawa Bebek, tempatnya tidak manusiawi," lontarnya.

Sambung Ratna, korban gusuran dijanjikan Ahok sudah dibuatkan rumah susun layak huni sebelum dibongkar. Ternyata, ketika warga pindah ke rusun, keadaannya memprihatinkan. Mereka hanya mendapatkan ruangan berukuran 4×6 meter dengan kamar mandi di dalam, dapur di luar, di atas jemuran.

"Rusun itu sebenarnya untuk lajang, tapi itulah yang diberikan kepada keluarga Ilham dan keluarga lainnya. Pada 2 September 2016, empengnya (dot) Ilham jatuh, anak umur 3 tahun itu ikut terjun dari lantai 4 karena mencari empengnya," cerita Ratna.

Ratna menegaskan masyarakat tidak boleh berpangku tangan mendiamkan segala kejahatan Ahok.

"Ini orang zalim, pembohong, penipu. Kita berdosa kalau mendiamkannya, kita harus maksimal untuk berbuat melawan dia," tandas pegiat seni itu.*[Bilal/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version