JAKARTA (voa-islam.com)- Ketua Presidium ProDem, Andrianto menyatakan bahwa pemilihan Kepala Daerah untuk DKI Jakarta mendatang cukup unik. Alasannya karena hadirnya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang dinilainya sebetulnya tidak diingini warga DKI tetapi tetap mengikuti Pilgub.
"Pilkada Jakarta saat ini sangat menarik karena hari ini ada pasangan calon yang cukup berimbang di dalam dukungan. Juga ada yang menarik karena calon petahana, Ahok-Djarot, calon yang penuh kontroversi karena warga Jakarta tidak memilih mantan Bupati Bangka Belitung tersebut sebelumnya," sampainya, Senin (03/10/2016), di Jakarta.
Ahok hanya beruntung menduduki kursi Gubernur karena Joko Widodo yang naik menjadi Presiden. Dan menurutnya bukanlah warga yang memilihnya menjadi Gubernur.
"Ahok itu hanya mendapat limpahan seorang Jokowi saat naik menjadi Presiden. Sesuai UU, ya memang Ahok yang harus naik. Dan kenyataannya, Ahok tetaplah bukan keinginan warga, melainkan Jokowi," tambahnya.
Sehingga menurut kacamata dirinya, majunya seorang Ahok yang jelas di mana-mana ditolak oleh warganya sendiri akan menjadi beban di dalam prosesnya. Belum lagi, lanjutnya, soal dugaan masyarakat bahwa Ahok terindikasi pelanggaran hukum berat seperti penggusuran dengan mengabaikan proses hukum yang sedang berjalan dan pemaksaan reklamasi di Teluk Jakarta.
"Masyarakat menilai Ahok bukanlah pemimpin baik bagi mereka. Terlebih Ahok menurut saya terindikasi pelanggaran hukum berat. Soal reklamasi di Utara Jakarta, misalnya," tutupnya. (Robi/voa-islam.com)