JAKARTA (voa-islam.com)- Mantan Anggota DPR RI membongkar bagaimana keberadaan etnis Cina di Indonesia ini sudah semakin mengular hingga ke pemerintahan. Bahkan untuk memuluskan jalan itu, tanpa disadari atau tidak, Cina menggunakan berbagai cara nampak ingin menjadikan Indonesia seperti Singapura.
Di Indonsia, menurut Djoko Edy S, Basuki Thajaja Purnama atau Ahok merupakan mercusuarnya. Ahok masuk di kalangan intelektualnya. Kemudian menurutnya hal ini dapat dilihat bagaiman Puan Maharani “mem-back up-nya” dengan mengirim dia ke Cina.
“Masuklah politik Cina yang menguasai negara seperti di Singapura. Ini sebab dari geopolitik. Pun dengan Cina intelektual, Ahok menjadi mercusuarnya. Yang ditindaklanjuti dengan dikirimnya Puan Maharani ke Cina,” sampainya, Senin (03/10/2016), di Menteng, Jakarta.
Hal itu dapat dilihat dari, misalnya ia katakan dengan menyebutkan adanya pertukaran tenaga kerja antara Cina dan Indonesia. “Yang kemudian dihaluskan bahasanya dengan melakukan pertukaran tenaga kerja Cina dan Indonesia,” sambungnya.
Ahok pun dinilainya berperan penting dari politik Cina tersebut. Ahok juga disebut sebagai salah satu orang penting, yakni dari Kelompok Timur. “Kenapa Ahok jadi begitu penting? Karena dia itu Cina! Dia itu mercusuar dari para penguasa Beijing dan dari Kelompok Timur,” tambahnya tegas.
Pun termasuk bila bicara reklamasi, itu menyebut itu bagian dari kepentingan Cina. “Reklamasi, ya bicara Cina. Bicara UUD, ya bicara Cina. Misalkan bicara orang Eropa, kalangan Timur Asing, Pribumi beragama Islam dan non Islam. Dan pembicaraan inilah yang belum dibatalkan. Ini hukum positif. Pribumi disebut sebagai pribumi karena orang Indonesia asli. Cina ya Cina. Dan setelah diamandemen, misalkan bahasa orang Indonesia asli menjadi hilang,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)