View Full Version
Kamis, 06 Oct 2016

Mengejutkan! Inilah Proses Penduduk Cina Dapatkan Tempat di RI

JAKARTA (voa-islam.com)- Negara Cina yang memiliki penduduk terbesar di dunia bisa saja mencari tempat untuk hunian sebagai tempat tinggal di negara lain. Bahkan suatu negara di belahan Afrika sudah menjadi “Cina” saat negera itu tidak dapat melunasi utang-utangnya. Pun tidak dapat dipungkiri jika Indonesia bisa menjadi sasaran berikutnya.

Mantan Anggota DPR, Djoko Edy S misalkan menceritakan bagaimana orang Cina itu sangat membuthkan hunian baru karena di negara asalnya tidak memadai utnuk ditempati. Bahkan orang Cina berambisi di setiap negara yang disinggahinya untuk dijadikan negara keduanya.

Simak uraian dari Djoko Edy S, Senin (03/10/2016), di Mentengt, Jakarta.

“Reklamasi ini adalah masalah Cina dan Pribumi. Reklamasi bukanlah sebuah karrtel. Ini murni soal Cina dan Pribumi. Kelompok Aguan CS itu masuk ke dalam kelompok Cina preman. Nah, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok itu masuk kubu Aguan. Tetapi secara asimetris James Riady itu umumnya berkiblat ke Amerika. Nah, Cina preman itu kiblatnya ke Tiongkok.

Republik Rakyat Cina (RRC) melakukan kerjasama melalui jalur politik dalam negeri. Misalkan Bung Karno, itu kiblatnya bukan ke Cina, tapi ke Barat. Untuk Joko Widodo sendiri, ia berkiblat ke Cina dan Iran.

Ahok, mantan Bupati Bangka Belitung itu di belakangnya ada Freemason dari Amerika atau dinamakan OBOR. Jadi bukan Amerika asli. Kelompok ini memiliki ambisi yang lur biasa. Di antaranya menaruh orang Cina menduduki kursi ke dua untuk di berbagai tempat.

OBOR sendiri jalurnya itu melalui jalur ‘sutra’. Ini salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh Xin Ji Ping. Diperbaharui olehnya. Akhirnya proxy pun ada. Nah, dari geopolitik itu, lalu muncullah asimetris dan proxywar.

Sebagai contohnya ialah reklamasi di Jakarta. Di mana 17 pulau tersebut, pulau G sudah dipromosikan di Guanzhou, Cina. Di sana mereka melakukan promosi dengan menjualnya. Kemudian pada akhirnya menjadi tempat hunian bagi penduduk Cina di sini. Dan itulah yang dinamakan Cina Daratan.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version