JAKARTA (voa-islam.com)- Keyakinan jagoannya dapat memenangkan persaingan di Pilgub DKI Jakarta mendatang ditunjukkan oleh politisi Gerindra. Ia yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum di partai tersebut pun menyebut bahwa Joko Widodo juga akan mendukung Anies-Uno sebagai Gubernur.
Lain halnya dengan Ahok-Djarot, ia mengatakan tidak akan didukung oleh Jokowi. Alasannya, selain mempunyai sisi emosional yang cukup baik, Jokowi dan Anies juga disebutnya mempunyai ikatan almamater UGM. Dan itu cukup solid.
Ada yang mencengangkan dari komentar Arief Poyuono. Ia misalkan mengatakan bahwa Ahok tidak akan menjadi Gubernur DKI mendatang. Sekalipun Ahok menang, apalagi kalah, mantan Bupati Bangka Belitung itu tidak akan menikmati kursi DKI 1.
“Jokowi itu tidak mempunyai kepentingan dengan Ahok. Yang mempunyai kepentingan itu adalah PDIP. Jika Ahok-Djarot naik, yang menjadi Gubernur, ya Djarot. Ahok itu akan dijadikan tersangka,” sampainya tegas kepada awak media, beberapa waktu lalu, di Menteng, Jakarta.
Ahok dinilainya pantas menyandang status tersangka karena beberapa alasan. Sebut saja kasus Sumber Waras dan reklamasi teluk Jakarta.
“Ya, banyak. Ada pembelian lahan rumah sakit Sumber Waras. Ada kasus reklamasi. Belum lagi soal UPS,” sambungnya.
Ia yakin, Ahok tidak akan menduduki kursi nomor satu di DKI tersebut. Pasalnya, ia mengatakan karena PDIP mempunyai ambisi besar selain membela Ahok. Pun termasuk Jokowi yang ia katakan tidak ada sama sekali hubungannya dengan Ahok.
“Karena target PDIP itu kan kuasai Jawa. Nah, Jokowi itu tidak ada hubungannya dengannya. Jokowi bersih. Justru sebaliknyua, Ahok itu membawa beban bagi Jokowi. Karena Ahok itu tidak ada gunanya,” tutupnya. (Robi/voa-islam.com)