JAKARTA (voa-islam.com)—Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengidentikkan gaya bahasa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan masyarakat Bangka.
Menanggapi hal itu, Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra menegaskan gaya bahasa masyarakat Bangka berbeda dengan Belitung. Gaya bahasa masyarakat Bangka lebih dekat dengan bahasa Palembang, sedangkan bahasa Belitung lebih dekat dengan Riau. (Baca: Bela Ahok, Megawati: Kalau Ahok Mulutnya Tidak Begitu, Dia Bukan Orang Bangka).
"Megawati itu enggak bisa bedain orang Bangka dengan orang Belitung. Orang Bangka dengan orang Belitung itu beda bahasa. Kalau bahasa Bangka itu lebih dekat dengan bahasa Palembang," ujar Yusril saat dihubungi wartawan, Rabu (12/10/2016) kemarin.
"Ahok itu bukan orang Bangka, Ahok itu orang China Belitung. Megawati itu ilmu buminya payah, dia enggak bisa bedain antara Bangka dengan Belitung," lanjut Yusril.
Ditegaskan Yusril, orang Bangka maupun Belitung masih menggunakan bahasa Indonesia. Maka itu pria kelahiran Belitung ini menegaskan gaya bahasa orang Bangka maupun Belitung tidak sekasar Ahok. (Baca: Pernyataan Lembaga Adat Melayu BANGKA BELITUNG Tentang Ahok & Megawati).
Lebih lanjut, Yusril menjelaskan, orang keturunan China di Belitung maupun di Bangka sering menggunakan bahasa Hakka. Jika bahasa Hakka diterjemahkan ke bahasa Indonesia, artinya bisa gawat.
"Yang kasar-kasar ngomong itu bukan orang Bangka maupun orang Belitung," ujarnya.* [Skalanews/Syaf/voa-islam.com]