View Full Version
Senin, 17 Oct 2016

Negara Bersalah Saat Kafir Hina Al-Qur'an tapi Aparat Hukum Diam

JAKARTA (voa-islam.com)- Aksi besar-besaran yang dilakukan umat Islam beberapa waktu lalu, dari Istiqlal hingga Balai Kota mengejutkan salah satu aktivis senior. Aktivis ini mengatakan bahwa aksi kemarin mengingatkan ia pada 34 tahun silam. Dan ini adalah sejarah yang terulang.

"Ada fenomena menarik, aksi besar ormas-ormas Islam jumat lalu didukung dan diikuti masyarakat. Mengingatkan saya fenomena jakarta 1982. Aksi besar rakyat jakarta pernah dipimpin mahasiswa, dipimpin ormas dan partai Islam, juga oleh gerakan demokrasi. Ini sejarah Jakarta.

Menurut saya aksi besar ormas Islam jumat lalu adalah mengejutkan, terbesar dan terpimpin serta damai  dalam 15 tahun terakhir," tulis Andi Arief di akun Twitter pribadi miliknya beberapa waktu lalu.

Saat itu, 34 tahun silam rakyat dihadapi keadaan yang tidak menentu. Mulai dari ketidakadilan hukum hingga persoalan ekonomi yang dinilai menyulitkan.

"Rakyat hadapi kesulitan ekonomi, menonton ketidakadilan hukum, tebang pilih berantas korupsi, biasanya melawan tak peduli siapa yang pimpin."

Bisa jadi aksi kemarin menurutnya adalah kegelisahan. Tidak hanya soal Jakarta, melainkan juga mempengaruhi kota-kota lainnya. Dan jika tidak dapat diselesaikan dengan baik soal Basuki Thajaja Purnama atau Ahok yang menistakan Al-Qur'an maka Indoenesia akan dicap sebagai bangsa yang bersalah.

"Ada kegelisahan rakyat mendalam di Jakarta maupun kota-kota besar lainnya. Bertemu di kasus Al-Maidah. Salah penanganan, akan jadi bangsa salah." (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version