View Full Version
Rabu, 19 Oct 2016

Salah Satu Warga Diduga Dipersenjatai Pemprov, Dijadikan Intel untuk Merobohkan Pemukiman

JAKARTA (voa-islam.com)- Salah seorang aktivis dan juga seorang pengajar, Sandyawan Sumardi mengatakan bahwa ada di antara masyarakat kecil yang dimanfaatkan oleh oknum penguasa DKI Jakarta  untuk dijadikan intel. Tujuannya untuk mengadu domba masyarakat satu dengan lainnya, terutama soal penggusuran.

Sesuai dengan pengalamannya, bahkan ada salah satu dari masyarakat itu yang ia kenal sangat dekat. Ia didik dan dijadikan anak angkatnya.

“Kita mempunyai niat sama-sama saat itu. Akan tetapi niat baik kita itu diajak adu domba. Akan tetapi itu adalah pilihan hidup, berbeda. Pernah saya di tempat penggusuran mempunyai anak angkat. Dan cukup banyak. Ada yang dari mantan narkoba. Nah, dia ini salah satunya yang survive (bertahan). Sampai ia iktu pelatihan tinju. Akan tetapi pada akhirnya ia direkrut untuk dijadikan cepu/intel/informan,” ceritanya, Selasa (18/10/2016), di Jakarta.

Yang ia agak terkejut, dari anak didiknya itu dipinjami pistol untuk menakut-nakuti teman-temannya di tempat penggusuran tersebut. “Dia dipinjamkan pistol. Menodongkan pistol itu ke teman-temannya. Ia juga meledek dan merayu agar warga mau pindah ke rusun Rawabebek,” tambahnya singkat.

Sebagaimana dikethaui, di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah banyak menggusur pemukiman warga. Atas alasan untuk pembangunan dan merapihkan kota, masyarakat yang digusur itu dipindah-paksa ke rusun-rusun yang telah disiapkan.

Namun, cukup banyak pula cerita bahwa warga yang telah pindah ke rusun itu ada tidak nyaman. Di antaranya pekerjaan mereka dan pengeluaran yang ditaksir cukup besar daripada biasa. Belum lagi mesti membayar iuran seperti air dan listrik yang diyakini lebih besar daripada biasanya. (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version