JAKARTA (voa-islam.com)- Beberapa isu nasional tertutupi akibat dari Pilkada serentak, khususnya Pemilu di DKI Jakarta. Pedahal penetapan calon belum diumumkan oleh KPU.
“Sungguh menguras energy nasional akibat adanya Pilkada DKI Jakarta. Ia menutupi isu-isu yang ada. Dan sungguh banyak yang harus dilalui dalam Pilkada DKI ini. Bahkan belum ditetapkannya pasangan calon itu, perang isu sudah mulai terlihat,” kata pengamat politik, Karyono Wibowo, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Ia menybutkan dalam situasi seperti ini, setiap calon mempunyai kapasitas yang sama untuk mengenalkan dirinya, baik melalui program yang dijanjikan juga lainnya. Yang berbeda menurutnya hanya strategi saja untuk lebih mengena ke masyarakat.
“Sebagai hal yang tidak dapat dipisahkan itu adalah strategi secara keseluruhan. Ini menjadi penting untuk dijadikan instrument dalam memenangkan Pilkada di DKI. Dan memang yang paling seru itu adalah perang isu,” tambahnya.
Akan tetapi menurutnya, jika perang isu itu tidak dibatasi, dan memang sulit dibatasi, ke depan justru berpotensi melanggar. “Inilah yang sulit. Karena hampir sulit menemukan mana batas-batasnya. Akan tetapi sudah ada UU dan aturan yang mengaturnya,” sambungnya singkat.
Hal yang perlu diperhatikan kembali menurutnya adalah soal “haram” kemudian menjadi “halal”. Ini bisa menjadi sarana untuk bagi pasangan calon untuk meraih kemenangan.
“Pertarungan politik itu ada tiga strategi. Pertama ada kampanye positif. Kedua ada kampanye negative. Dan ketiga ada kampanye