JAKARTA (voa-islam.com)- Padahal penyerapan APBD di DKI selama Basuki Tjahaja Purnama alias terbilang rendah. Hal ini dikatakan oleh Indra J Piliang dalam akun Twitter pribadinya. Akan tetapi menurutnya Ahok justru acapkali meminta anggaran lebih dari biasanya.
"Penyerapan APBD di DKI rendah. PAD rendah. Tapi A Hok doyan minta anggaran penggusuran pake APBD. Lalu, siapa yang untung? Pengembang! Bidji!" tulisnya.
Untuk satu kali penggusuran, dan memakan 5 rumah Indra menyatakan Ahok membutuhkan dana setidaknya ratusan milyar. Dan itu masuk ke dalam APBD.
"Untuk menggusur 5 buah rumah di bantaran Kali Krukut kawasan Kemang yang banjir itu; A Hok ajukan dana ratusan milyar untuk APBD DKI 2017."
Di samping itu, pola atau gaya kepemimpinan Ahok juga dikritisi olehnya. Ahok nampak seperti ingin "menghilangkan" wajah asli (pribumi) di DKI.
"Dengan pola pembangunan di sekitar Bandara Soekarno Hatta sekarang; korban-korban deaboriginisasi jatuh. Termasuk Cina-cina Benteng yang miskin jelata!
Ada yang nuduh gue SARA dengan ngemeng ABORIGIN. Lu pikir gue dungu kek lu? Aborigin itu termasuk Cina-cina Benteng yang tersingkir dari tanahnya!"
Dan menurut Indra, yang merupakan salah satu aktivis pergerakan bahwa pembangunan Ahok telah nampak nyata meng-Aboriginkan penduduk Jakarta.
"JAKARTA TANPA ABORIGIN! Itu disain pembangunan yang selama ini dilakukan A Hok. Pun di sekitar Pasar Ikan tempat gue dulu jualan sepatu." (Robi/voa-islam.com)