JAKARTA (voa-islam.com)- Aparat kepolisian dinilai saat ini sedang melakukan sandiwara dalam kasus penistaan Al-Qur'an yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Bahkan politisi ini menilai Ahok nampak di-anak emaskan oleh penegak hukum sehingga kasus penistaan Al-Qur'an tidak kunjung berjalan.
"Polisi penuh sandiwara. Ongen hanya butuh dua hari dengan hanya memeriksa dua saksi lalu dijemput Subuh buta. Ahok anak emas hukum," kata Andi Arief melalui akun Twitter pribadinya.
Mantan Staff Khusus Presiden SBY ini juga menyatakan bahwa pemerintahan saat ini nampak parno dengan aksi besar yang dilakukan oleh umat Islam. Hal ini misalnya saja terlihat dari pemblokiran media-media massa yang berbasis online.
"Ciri rezim yang kedodoran itu paranoid dengan gerakan massa dan mulai melakukan pemblokiran media komunikasi."
Andi mengakui tiak berharap Jokowi bersama pemerintahannya jatuh akibat adanya kasus penistaan Al-Qur'an yang dilakukan Ahok. "Saya tidak berharap rezim ini akan terjungkal, meski cirinya sudah ada yaitu pemblokiran media kritis."
Seharusnya, tambah Andi, propaganda dilawan dengan propaganda, bukan dengan kewenangan pemblokiran. Jika demikian yang terjadi, maka tidak ada kata lain menurut Andi, yakni perlawanan.
"Cara menghentikan kezaliman cuma satu, melawan!" (Robi/voa-islam.com)