JAKARTA (voa-islam.com)- Nampaknya hari Jum'at (4/11/2016) benar-benar menjadi momentum untuk kebangkitan hukum berkeadilan bagi bangsa Indonesia. Saking ingin mewujudkannya, salah satu aktivis senior seperti Sri Bintang Pamungkas pun menghimbau bahwa hari Jum'at bukan hari terakhir di dalam menentukan kebangkitan Indonesia. Ia menyarankan mahasiswa dan segenap elemen masyarakat harus ikut turun dan bersatu dengan umat Islam dalam aksi Bela Islam. Berikut tulisannya yang didapat voa-islam.com melalui rilisnya yang viral di grup WhatsApp:
"Assalamualaikum. Wr. Wb. Sebagai senior ITB dan juga UI, saya sarankan para mahasiswa untuk turun besok tangal 4 Nov. Lalu lanjutkan pada Sabtu 5 Nov dan seterusnya untuk kumpul, masuk dan menduduki DPR/MPR-RI dan selanjutnya menuntut Gelar SI-MPR.
Kalau para Wakil partai itu tidak mau, ya harus dipaksa, karena ini masalah penyelamatan terhadap masa depan rakyat, Bangsa dan Negara.
Sudah jelas, sebagai akibat dari Amandemen UUD45, maka Tata Negara kacau. Ditambah lagi kepemimpinan Joko-Jeka yang lemah, tidak berkwalitas dan khianat.
Yang terakhir ini karena menjadi pendukung Asing dan Aseng. Karena itu SI-MPR harus punya 3 target, yaitu:
(1) Kembali ke UUD45 Asli
(2) Cabut mandat Joko-Jeka
(3) Bentuk pemerintah transisi.
Momentum 4 Nov jangan sampai lewat atau mengendor. Harus segera disusul dengan gelombang-gelombang massa, meskipun masih cukup tersedia waktu.
Sebaiknya pertengahan Nov ini sudah ada Pemerintah transisi. Ingat, Soeharto jatuh dalam 10 hari..., sejak teman-teman anda dari Univ Trisakti terbunuh.
Selama ini, baik pada 1966-67 maupun 1997-98, mahasiswa-mahasiswa Bandung Raya dan Jakarta Raya, khususnya ITB dan UI, tidak pernah absen dalam menyelamatkan Rakyat, Bangsa dan Negara. Mari sekarang kita ulangi lagi sejarah heroik mahasiswa Indonesia.
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Wassalamualaikum. Wr. Wb." (Robi/voa-islam.com)