View Full Version
Senin, 07 Nov 2016

Wapres Janji Proses Hukum Ahok dalam Dua Pekan, Yusril: Terlalu Lama

JAKARTA (voa-islam.com)--Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menilai janji Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menuntaskan penyelidikan dugaan penistaan agama oleh Gunernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selama 2 minggu cukup lama. 

"Dalam dua minggu ini berbagai hal tak terduga bisa saja terjadi. Pemerintah harus mempercepat proses ini. Jika tidak ada langkah nyata, demo lebih besar bukan mustahil akan terjadi," ucapnya dalam rilis yang diterima voa-islam.com, Sabtu (5/11/2016).

Yusril meyakini jika Pemerintah bertindak tegas terhadap siapa saja yang menista agama, Pemerintah telah membuat tenteram hati rakyat yang rata-rata kuat perasaan keagamannya. 

"Citra dan wibawa pemerintah akan naik. Tapi jika lalai, citra dan wibawa pemerintah akan terus merosot," cetus advokat senior itu.

Terlebih, kata Yusril, konferensi pers Presiden Joko Widodo (Jokowi) tadi malam (4/11/2016) tidaklah mengena dengan inti persoalan penistaan agama yg diduga dilakukan Ahok.

Walau dalam setiap peristiwa sangatlah mungkin akan ada pihak-pihak yang bermain menangguk udang di air keruh, namun mengungkap hal ini ke publik yang awam, bukanlah langkah yang bijak. 

"Pemerintah dinilai hanya membelokkan persoalan mencari kambing  hitam, sementara inti persoalan tak tersentuh dan tak tertangani. Secara umum, Presiden nampak kurang bijak dan kurang tepat menangani dugaan penistaan agama ini, jelasnya.

Menurut Yusril, Presiden Jokowi dan para pembantunya mempunyai waktu yang terbatas untuk mengatasi keadaan pasca demo besar 4 November 2016. Walau pagi subuh ini, Habib Rizieq sudah berpidato mengarahkan agar peserta demo pulang ke rumah masing-masing, namun keadaan mencekam belumlah reda. 

Lanjutnya, dari sebelum maupun ketika demo terjadi kemarin, keadaan sudah dapat dibaca. Jika Pemerintah salah ambil kebijakan, rasa tidak puas penanganan penistaan agama bisa berujung pada desakan untuk memakzulkan Presiden. 

"Saya sudah ingatkan hal ini dua minggu yang lalu. Presiden Jokowi harus hati-hati betul menangani keadaan dan jangan lari menghindar dari masalah yang sudah ada di depan mata.* [Bilal/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version