JAKARTA (voa-islam.com)- Mantan Staff Khusus Kepresidenan Andi Arief menduga Jokowi menyewa jasa konsultan untuk menyerang Susilo Bambang Yudhoyono. Dan menurutnya, cara menyerang dengan menyewa jasa konsultan itu berlebihan dan mengarah ke fitnah.
"Mantan Menteri Keamanan itu menyewa khusus konsultan untuk terus menyerang SBY. Caranya fitnah; akun culun 'gembok' dan 'ruhut' satu paket," katanya, di akun Twitter pribadi miliknya.
Pada aksi damai Bela Islam yang dihadiri setidaknya jutaan umat Islam pun menurut Andi inisiatif dari konsultan tersebut agar tidak temui delegasi dengan alasan aksi tersebut ada kaitannya dengan Pilkada. "Pantes Jokowi anggap enteng aksi 411, karena saran konsultan aksi itu berhubungan dengan Pilkada."
Tidak hanya itu, hal yang dianggap paranoid pun diberikan oleh konsultan tersebut. Salah satunya konsultan itu melaporkan bahwa akan ada teroris.
"Rekomendasi mitigasi konsultan ke Presiden. Laporan konsultan ke Presiden juga menyebut akan ada penyusupan teroris."
Yang mungkin terlihat janggal adalah saat konsultan itu diduga memberitahukan bahwa aksi 4 Nopember 2016 itu untuk kepentingan anak SBY yang saat ini menjadi salah satu calon Gubernur DKI Jakarta.
"Laporan konsultan ke Presiden ditelan mentah-mentah, seakan-akan kepentingan pasangan AHY-SYLVI. Ini laporan halaman depan konsultan yang dibuat mantan menteri keamanan ke Presiden, bukan laporan BIN (sisipkan gambar)
Salah satu laporan konsultan yang dibayar mantan menteri keamanan ke Presiden, bukan laporan intelejen (sisipkan gambar) #amburadul." (Robi/voa-islam.com)