View Full Version
Rabu, 09 Nov 2016

Andi Arief: Jokowi Tidak Sensitif dan Kapolri Remehkan Kantibmas di Aksi Bela Islam II

JAKARTA (voa-islam.com)- Joko Widodo dinilai oleh beberapa pengamat politik tidak mempunyai sensitifitas melihat aksi jutaan masyarakat muslim dalam Bela Islam II. Tidak hanya itu, perangkat dari pemerintahannya Jokowi juga inilai nampak abai saat jutaan umat Islam melakukan aksi ke jalan Jum'at lalu, 4 Nopember 2016.

Padahal, jika diamati, bisa saja antara rakyat muslim yang berjumlah jutaan itu dibenturkan dengan aparat keamanan. "Jokowi tidak sensitif  aksi besar rakyat. Kapolri remehkan potensi kamtibmas. Semua juga tahu rakyat akan dibenturkan dg polisi," tulis Andi Arief, mantan Staff Khusus Presiden SBY melalui akun Twitter pribadinya.

Di lain sisi, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menistakan Al-Qur'an, yang Senin lalu diperiksa Bareskrim lalu ingin menggelar perkara secara terbuka dinilai olehnya sebagai "pancingan" massa. Dan bisa jadi itu akan mendorong massa ke sana.

"Jokowi perintahkan Kapolri menggelar terbuka 'pengadilan rakyat' kasus almaidah di bareskrim. Sama juga mendorong aksi masa besar ke polisi."

Sebelumnya, dan seperti yang kita ketahui bahwa aksi damai Bela Islam beberapa waktu lalu dihadiri lebih dari yang diprediksi masyarakat umum. Orang yang melakukan aksi terlihat datang dari berbagai daerah, tidak hanya warga Jakarta.

Di antara pengamatan voa-islam.com, ada warga yang datang dari Sulawesi dan Jawa Timur, tepatnya Makassar dan Madura. Keduanya sepakat agar Ahok ditangkap dan dipenjara. (Robi/voa-islam.com)

 


latestnews

View Full Version