View Full Version
Ahad, 13 Nov 2016

Menyepelekan Penista Agama, Jokowi Diprediksi kan Jatuh seperti Rezim Soeharto

JAKARTA (voa-islam.com)- Indonesia tidak akan memasuki perpecahan hanya karena adanya aksi damai Bela Islam. Sebab ini bukanlah soal agama atau etnis, melainkan ketidak-adilan yang diteriama umat Islam.

“Indonesia tidak akan pecah, karena gerakan massa yang luas dan nasional saat ini tuntutannya bukan sentiment SARA, tetapi soal ketidakadilan,” tulis Andi Arief, melalui akun Twitter pribadinya, beberapa waktu lalu.

Tetapi, Mantan Staff Khusus Presiden SBY ini mengingatkan agar pemerintah tetap mewaspadai gerakkan massa yang terjadi. Karena bisa saja hal itu merupakan sebuah landasan awal yang akhirnya tidak dapat dibendung.

“Ketika Pak Harto merespon represif gerakan 27 juli 1996 terbukti  hanya hentikan sesaat. Setelah itu gerakan rakyat gak bisa dibendung.”

Menurut Andi, pemerintah tidak dapat melakukan apa-apa bila rakyat sudah turun dan tumpah ke jalan seperti aksi damai Bela Islam beberapa waktu lalu. “Mau serepresif apapun sebuah rejim, akan menjadi sia-sia kalau sudah terjadi gerakan besar rakyat seperti 411 lalu.”

Bahkan akan terlihat sia-sia jika akhirnya pemerintahan Joko Widodo tidak mengindahkan gerakan rakyat, walaupun telah sowan ke beberapa ormas Islam dan lainnya.

“Pak Harto aktif lakukan pertemuan dg ormas dan ormas Islam serata banyak elite setelah 27 Juli 1996, tapi  gak mampu hentikan maunya rakyat.” (Robi/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version