JAKARTA (voa-islam.com)- Adik dari Ketua Umum PDIP, Rachmawati Soekarnoputri mempertanyakan kunjungan Joko Widodo ke markas-markas TNI dan Polri paska aksi damai Bela Islam beberapa waktu lalu.
“Kata JK ‘bukan takut karena kudeta’, maka Jokowi rajin safari militer dan Brimob, tapi katanya untuk tujuan melihat kesiapan pasukan, untuk apa? Apakah negara dalam S.O.B atau State of Emergency/status keadaan darurat?” tulisnya, di akun Twitter pribadinya, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, apa yang dikatakan JK dan disisrakan oleh media secara luas justru menunjukkan ketakutan Jokowi akan hal kudeta. Hal itu ditandai Jokowi yang sibuk melakukan “lobi-lobi” ke markas militer dan Polri.
“Bahasa JK paling tidak memyiratkan ada ketakutan Jokowi sampai blusukan ke militers dan Brimob. Ada sinyalemen kudeta.”
Sinyal itu menurut dia nampak seperti darurat, jika dilihat dari polah atau tingkah laku Jokowi itu. Terlebih masyarakat umum yang beberapa waktu lalu nampak tidak pusa dengan pernyataan Jokowi dalam persoalan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki T. Purnama atau Ahok.
“Sebab obyektif sinyal status darurat sudah ada siaga 1. Karena: pertama tingkat kepercayaan masyarakat sudah goyah, kemarahan terhadap rezim sudah akumulatif, dengan tiap hari unjuk rasa dari berbagai elemen bangsa tuntuan keadilan dan kembali ke UUD1945.
Apakah Jokowi mau menghadapkan head to head TNI dengan rakyat? Jadi Siapa sebenarnya yang menjadi pemecah belah dengan pola devide et impera?”
Memang sebelumnya Jokowi diketahui sibuk mengunjungi markas elite militer dan polisi. Bahkan Jokowi juga mengunjungi ormas-ormas Islam. (Robi/voa-islam.com)