JAKARTA (voa-islam.com)- Pemerhati ekonomi menyampaikan bahwa apa yang telah dilakukan oleh UUD 45 asli, yang kemudian diamandemen merupakan kesalahan yang cukup riskan. Bahkan pemerhati ini mengaku telah memberitahukan kepada beberapa tokoh konsekwensinya atas amandemen UUD 45.
"Saya itu pernah bicara kepada Lily Wahid, di depan tentara dan lainnya bahwa betapa salahnya UUD 45 itu diamandemen," ujar Ichsanuddin Noorsy, Kamis (17/11/2016), dalam acara diskusi di Rumah Amanah Rakyat (RAR), di Jakarta.
Tidak hanya itu yang Noorsy sorot. Ia juga menyorot perkembangan paska aksi Bela Islam II beberapa waktu lalu. Dalam sorotannya, yang ia akui membaca media-media Asing bahwa situasi 411 itu media tersebut menuliskan bahwa aksi itu adalah aksi muslim melawan pemerintahan Kristen.
"Saya ambil tujuh media Asing. Saya ambil 7 media Asing, di antaranya ada Daily Mail dan lainnya. Bahwa aksi 411 itu mereka menyatakan aksi itu adalah peristiwa muslim melawan pemerintahan Kristen. Apa benar?" tanyanya.
Ia pun mengajak pembaca untuk membedahnya. Pertama bahwa pernyataan itu, khususnya di beberapa media mengutip pernyataan salah satu jendral, yang diduga olehnya justru berpotensi ke arah negara tidak sedang aman.
"Pernyataan media ke beberapa jendral, saya menyebut tentang situasi itu dan disampaikan oleh Tito sedungguhnya mengunang dalam perang. Dia nampak melakukan keberpihakan," akunya. (Robi/voa-islam.com)