JAKARTA (voa-islam.com)--Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui jika ucapannya soal surat Al-Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu beberapa bulan lalu menjadi ancaman perpecahan NKRI.
Untuk itu Ahok kembali menyampaikan permohonan maaf atas ucapannya tersebut.
"Saya minta kepada semua umat Muslim. Saya sesungguhnya sama sekali tidak punya niat menistakan agama karena saya dibesarkan dari lingkungan Muslim," kata Ahok dalam talk show di sebuah stasiun televisi swasta di Jakarta Barat, Sabtu (19/11) malam.
Ahok melanjutkan, "Semua gara-gara Ahok. Saya dicap sebagai penista agama. Ini sudah terjadi. Sekali lagi saya minta maaf."
Dia menegaskan dengan kejadian yang menimpanya, akan menjadi bahan introspeksi. Kejadian yang terjadi membuatnya akan lebih hati-hati lagi kedepannya. Dia juga tidak mau banyak omong lagi karena apa-apa pasti selalu dipersoalkan.
Meski ada bayangan akan terjadinya perpecahan, dia yakin mayoritas masyarakat Indonesia masih menginginkan NKRI tetap tegak. Dia percaya masyarakat Indonesia masih mau hidup dalam keberagaman sesuai semboyan bangsa ini yaitu Bhineka Tunggal Ika. Artinya, berbeda-beda tetapi tetap satu.* [Beritasatu/Syaf/voa-islam.com]